PERSONAL CONSTRUCT

Sebelumnya kita telah membahas salah satu teri mengenai psikopatologi yang dijelaskan oleh Kelly, kali ini kita akan membahas ssalah satu teori dari Kelly yaitu konstruk personal, konstruk personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan menjelaskan dunia. “A construct is a way in which some things are construed as being alike and yet different form other” (Kelly, 1991: 155).

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, lebih baiknya kita mengenal lebih dalam tentang biografi George Alexander Kelly, beliau lahir pada tahun 1905 di Perth, kansas sebuah daerah pertanian terpencil, kelly kecil dulu lahir pada lingkungan keluarga yang taat agama, ibunya bernama Elfleda M. Kelly ibu kelly seorang guru dan bapaknya Theodire V. Kelly Seorang pemuka agama.

Singkat cerita awal ketertarikannya pada bidang psikologi tumbuh setelah beliau membaca artikelnya Freud, Kemudian mempelajari psikologi selama beberapa bulan dan berhasil meraih gelar doktoral (PhD) dari Universitas of Iowa. Kelly mendapatkan gelar Profesor psikologinya di Ohio State University dan Brandeis University.

PEMBAHASAN

Teori konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan dikolaborasikan oleh sebelas corollaries yang menyatakan bahwa “A person’s processses are psychologically channelized by the way in which he anticipates events (Proses seseorang secara psikologis dijembatani oleh cara orang tersebut mengantisipasi peristiwa-peristiwa)”. (Kelly, 1991: 46). Terdapat kata kunci didalam kalimat tersebut; Pertama “a person’s processes are psychologically channelized” mengindikasikan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir. Kedua „anticipates events‟ yaitu manusia mampu mengantisipasi peristiwa, mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi mereka atas masa depan.

Struktur utama dalam teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal. konstruk personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan menjelaskan dunia. “A construct is a way in which some things are construed as being alike and yet different form other” (Kelly, 1991: 155).

Melalui konstruk personal ini individu merasakan, menginterpretasikan dan memaknai peristiwa tersebut dan mengkategorikannya

Kelly menjelaskan istilah proses dari seseorang merujuk pada manusia yang selalu berubah, hidup, dan bergerak. Kemudian istilah diarahkan melalui jalur-jalur menunjukkan bahwa manusia mengarahkan proses mereka pada suatu jalur, suatu tujuan, atau akhir. Lalu istilah cara-cara mengantisipasi peristiwa menjelaskan bahwa manusia mengarahkan tindakan mereka sesuai dengan prediksi atas masa depan.

Untuk menguraikan teori konstruk personalnya tersebut, secara lebih spesifik, Kelly menguraikannya ke dalam bentuk 11 corollaries/ konsekuensi yang dijadikan sebagai konsep dasar dan spesifik dalam menjelaskan isu-isu utama mengenai sistem konstruk. Kata corollary dalam teori personal konstruk mengacu pada ide yang terbentuk dari sesuatu yang sudah terbukti, dimana konsekuensi secara alami akan mengikuti. Ke-11 corollaries tersebut adalah sebagai berikut.

1. Construction Corollary. Tidak ada dua kejadian yang sama persis. Namun, seseorang akan menafsirkan beberapa kejadian mirip agar bisa dipahami sebagai hal yang sama. Kelly menyebut kemiripan peristiwa-peristiwa ini sebagai construction corollary. Construction corollary didefinisikan sebagai “antisipasi terhadap kejadian-kejadian dengan memahami replikasinya (perulangannya)”. Definisi ini menekankan pengertian bahwa manusia memahami atau menginterprestasikan kejadian masa depan sesuai tema atau replikasi yang terus berulang.

2. Individuality Corollary. Manusia berbeda satu sama lain dalam mengkonstruksi kejadian-kejadian yang mereka alami. Kelly menyebut perbedaan ini sebagai individuality corollary. Karena manusia memiliki gudang pengalaman yang berbeda-beda, mereka pun memahami peristiwa yang sama secara berbeda.

3. Organization Corollary. Organization corollary menekankan hubungan antara konstruk dan kondisi di mana manusia bergerak sesuai karakternya demi kenyamanan mereka dengan mengantisipasi kejadian-kejadian, sebuah sistem konstruksi yang mencakup hubungan hierarkis di antara konstruk-konstruk.

4. Dichotomy Corollary. Kelly menyatakan dichotomy corollary sebagai sistem konstruk yang tersusun dari sejumlah konstruk dikotomi. Kelly menyatakan bahwa sebuah konstruk terdiri atas proposisi ini-itu, hitamputih, tidak ada-abu-abu. Untuk bisa membentuk sebuah konstruk, manusia harus sanggup melihat kemiripan di antara kejadian-kejadian, selain juga sanggup mempertentangkan kejadian-kejadian itu dengan kutub yang sebaliknya.

5. Choice Corollary. Jika manusia memahami kejadian dalam bentuk dikotomis, mereka akan memiliki sejumlah pilihan untuk mengikuti alternatif dan tindakan yang bisa dipertimbangkan. Hal ini oleh Kelly diberi sebutan sebagai choice corollary.

6. Range Corollar. Konsep Kelly tentang range corollary menyatakan bahwa konstruk pribadi bersifat terbatas dan tidak relevan untuk segala sesuatu.

7. Experience Corollary. Dasar dari teori konstruk pribadi adalah antisipasi terhadap kejadian-kejadian. Menurut Kelly, seseorang akan memandang masa depan dan membuat tekanan-tekanan tentang apa yang akan terjadi. Kemudian, saat kejadian semakin terpahami, seseorang akan dapat membenarkan konstruk yang sudah ada atau menstruktur ulang kejadiankejadian tersebut agar cocok dengan pengalamannya. Kelly mendefinisikan experience corollary sebagai sistem konstruk pribadi beragam sesuai cara manusia memahami secara berturut-turut replikasi kejadian-kejadian. Kelly menggunakan kata “berturut-turut” untuk menunjukkan bahwa kita memberi perhatian hanya kepada satu hal di satu waktu.

8. Modulation Corollary. Modulation corollary didefinisikan Kelly sebagai variasi dalam sistem konstruk pribadi ditentukan oleh kemampuan peresapanya, melauinya jangkauan kesesuaian varian-variannya berbeda. Konsekuensi ini mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Kelly mengasumsikan tataran di mana manusia merevisi konstruk-konstruk mereka terkait derajat peresapan (permeability) dari konstruk yang sudah ada.

9. Fragmentation Corollary. Meskipun Kelly mengasumsikan stabilitas atau konsistensi menyeluruh terhadap sistem konstruk pribadi namun, konsepnya tentang fragmentation corellary justru mengakibatkan ketidaksesuaian elemen-elemen tertentu.

10. Commonality Corollary. Meskipun konsekuensi pendukung yang kedua dari Kelly mengasumsikan perbedaan manusia satu sama lain namun, konsepnya tentang commonality corollary justru mengasumsikan kemiripan di antara mereka. Secara ringkas, Kelly mendefinisikannya apabila manusia menggunakan sebuah konstruksi terhadap pengalaman yang mirip dengan yang digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis keduanya bisa dipastikan mirip juga.

11. Sociality Corollary. Konsekuensi pendukung terakhir Kelly sociality corollary yang bisa diringkas sebagai ketika manusia dapat memahami secara akurat sistem keyakinan orang lain, bisa jadi mereka juga berperan utama dalam proses-proses sosial yang melibatkan orang-orang tersebut. Karena menurut Kelly, manusia melekat kepada kelompok budaya yang sama bukan hanya karena perilaku mereka sama, atau karena mereka mengharapkan hal-hal yang sama, tetapi khususnya karena mereka memahami pengalaman dengan cara yang sama.  (Feist & Feist, 2006; Clonninger, 2004; Kelly, 1991; dan Hall and Lindzey; 1985)

Dalam pandangan Kelly, orang yang sehat secara psikologis melakukan validitas atas konstruk personalnya terhadap pengalaman mereka di dunia nyata (Cloninger, 2004: 386). Di sisi lain, orang-orang yang tidak sehat, dengan keras kepala akan bertahan terhadap konstruk personal mereka yang sudah kadaluarsa, takut untuk melakukan validitas atas konstruk baru yang mungkin akan merusak pandangan mereka sekarang yang nyaman tentang dunia

KESIMPULAN

Dari artikel diatas dapat disimpulkan individu yang sehat secara psikologis dapat menginterpretasikan dan memaknai peristiwa tersebut dan mengkategorikannya, dengan menguraikannya ke dalam bentuk 11 corollaries.

DAFTAR PUSTAKA

Abivian, M. TEORI KEPRIBADIAN PERSONALKONSTRUK GEORGE KELLY

Feist, jess. J, F, Gregory dan Roberts, T, A. (2018). Theories of Personality. Penn Plazza: New York.
McGraw-Hill Education